1.Sebutkan dan jelaskan teknik-teknik system
Auditing?
Jawab :
Auditing adalah sebuah proses sistemeatis untuk secara
obyektif mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai pernyataan perihal
tindakan dan transaksi bernilai ekonomi, untuk memastikan tingkat kesesuaian
antara pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta
mengkomunikasikan hasil-hasilnya pada para pemakai yang berkepentingan.
Terdapat tiga
jenis audit yang biasanya dilakukan, yaitu :
- Audit keuangan
- Audit sistem informasi
- Audit operasional atau manajemen
Seluruh audit
menggunakan urutan kegiatan yang hampir sama, hingga dapat dibagi ke dalam
empat langkah:
- Merencanakan audit
- Mengumpulkan bukti audit
- Mengevaluasi bukti audit
- Dan mengkomunikasikan hasil audit
Tujuan audit SIA
adalah untuk meninjau dan mengevaluasi pengendalian internal yang melindungi
sistem tersebut.
Ketika
melaksanakan audit sistem informasi, para auditor harus memastikan
tujuan-tujuan berikut ini dipenuhi :
- Perlengkapan keamanan melindungi perlengkapan komputer, program, komunikasi, dan data dari akses yang tidak sah, modifikasi, atau penghancuran
- Pengembangan dan perolehan program dilaksanakan sesuai dengan otorisasi khusus dan umum dari pihak manajemen.
- Modifikasi program dilaksanakan dengan otorisasi dan persetujuan pihak manajemen.
- Pemrosesan transaksi, file, laporan, dan catatan komputer lainnya telah akurat dan lengkap.
- Data sumber yang tidak akurat atau yang tidak memiliki otorisasi yang tepat diidentifikasi dan ditangani sesuai dengan kebijakan manajerial yang telah ditetapkan.
- File data komputer telah akurat, lengkap, dan dijaga kerahasiaannya
2.
Sebutkan
dan jelaskan dalam pengembangan system informasi akuntasi?
Jawab :
Menurut American Accounting Association
(lembaga yang paling bertanggung jawab atas pengembangan akuntansi di Amerika
Serikat), akuntansi adalah “…suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, dan
pengambilan keputusan yang jelas dan tegas oleh mereka yang menggunakan
informasi keuangan tersebut.” Dari pengertian ini, ada tiga hal yang bisa kita
simpulkan, yaitu :
1. Masukan (input) akuntansi
sebagai sistem informasi adalah informasi ekonomi dari kegiatan (transaksi)
organisasi ataupun perusahaan
2.
Masukan tersebut diolah melalui proses identifikasi, pengukuran, dan pelaporan
untuk menghasilkan keluaran (output) yang berupa informasi atau laporan
keuangan
3.
Keluaran tersebut digunakan sebagai penunjang pengambilan keputusan bisnis oleh
pemakai informasi akuntansi.
Karena itulah akuntansi disebut sebagai bahasa
bisnis. Dengan akuntansi, kita memperoleh informasi tentang keadaan suatu
perusahaan yang memungkinkan kita menilai keberhasilan perusahaan tersebut.
B. Kualitas Informasi
Akuntansi
Informasi
akuntansi yang berkualitas harus memenuhi syarat-syarat berikut ini :
1.
Perbandingan antara manfaat dan biaya. Pertimbangan utamanya bahwa manfaat
akuntansi paling tidak harus sama dengan biaya untuk membuat laporan tersebut.
Biaya sebuah laporan akuntansi tidak boleh lebih besar daripada manfaat yang
bisa diterima oleh pemakai informasi.
2.
Dapat dimengerti. Informasi dapat dimengerti oleh pemakai karena dinyatakan
dalam bentuk dan dengan istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian atau
pengetahuan pemakai.
3.
Relevan. Agar informasinya relevan, maka dipilih metode-metode pengukuran dan
pelaporan akuntansi keuangan yang akan membantu para pemakai dalam pengambilan
keputusan yang memerlukan penggunaan data akuntansi.
4.
Dapat dipercaya. Dapat dipercayanya suatu informasi akuntansi tergantung pada
tiga hal yaitu :
a. Dapat diuji. Informasi harus dapat diuji kebenarannya oleh para
penguji independen dengan menggunakan metode penguran yang sama
b.
Netral. Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, dan tidak
bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak-pihak tertentu.
c. menyajikan yang seharusnya. Bila
informasi itu memang berasal dari kondisi ekonomi atau kejadian yang seharusnya
terjadi, menyatakan yang sebenarnya.
5. Nilai Prediksi. Informasi tentang keadaan keuangan masa sekarang
atau kinerja masa lalu bisa memiliki nilai prediksi. Artinya dapat digunakan
untuk memprediksi masa depan.
6. Feedback (umpan Balik). Umpan balik dapat berupa prediksi,
pembenaran, atau penlakan terhadap perencanaan yang telah dibuat sebelumnya.
7.
Tepat waktu. Informasi harus
disampaik sedini mungkin agar dapat digunakan sebagai dasar untuk membantu
dalam pengambilan keputusan-keputusan perusahaan dan untuk menghindari
tertundanya pengambilan keputusan
8.
Dapat dibandingkan atau konsisten. Bisa
dibandingkan dimaksudnya agar pembaca laporan keuangan dapat lebih mudah
mengetahui persamaan dan perbedaan di antara perusahaan-perusahaan yang
bersangkutan.
C. Pemakai Informasi
Akuntansi
Pemakai informasi akuntansi dapat kita bedakan
menjadi dua kelompok, yaitu :
1.
Pihak intern, adalah pengguna informasi akuntansi yang berhubungan langsung
dengan operasi perusahaan sehari-hari.
Contoh :
§ Pemimpin
perusahaan. Pemimpin perusahaan sangat berkepentingan terhadap informasi
akuntansi
karena dialah yang paling bertanggung
jawab atas kemajan perusahaan.
2.
Pihak ekstern, adalah pengguna informasi akuntansi yang berkepentingan terhadap
perusahaan namun tidak terlibat secara langsung dalam membuat berbagai
keputusan dan kebijakan operasional perusahaan.
Contoh :
§ Pemilik
perusahaan atau investor, adalah pihak yang berkepentingan atas maju mundurnya
perusahaan karena merekalah yang menanggung risiko atas modal yang disetornya
ke dalam perusahaan.
§ Kreditor,
perusahaan membutuhkan pinjaman untuk membiaya operasi. Pinjaman tersebut dapat
diperoleh dari kreditor yang memutuskan apakah akan memberi pinjaman atau
tidak, setelah mengetahui keadaan perusahaan.
§ Badan-badan
Pemerintah, Pemerintah berkepentingan terhadap perusahaan, misalnya dalam
bidang perpajakan dan ketenagakerjaan.
§ Karyawan
dan Serikat Pekerja, karyawan dan serikat pekerja berkepentingan atas
maju-mundurnya perusahaan. Jika kondisi keuangan perusahaan baik, misalnya,
maka karyawan dapat menuntut perbaikan penghasilan.
§ Masyarakat,
terutama yang berada di sekitar perusahaan, berkepentingan terhadap perusahaan
dalam hal penyediaan lapangan pekerjaan dan manfaat sosial lainnya.
D. Bidang-Bidang Akuntansi :
a.
Akuntansi Keuangan, adalah bagian dari akuntansi yang mengkhususkan diri dalam
proses pencatatan transaksi hingga penyajiannya dalam bentuk laporan keuangan.
b.
Auditing, adalah bidang akuntansi yang menkhususkan diri pada pemeriksaan
catatan-catatan akuntansi secara independen.
c.
Akuntansi Biaya, berhubungan dengan penetapan, perencanaan, dan pengendalian
biaya produksi.
d.
Akuntansi Manajemen, adalah bidang akuntansi diri pada pengembangan dan
penafsiran informasi akuntansi untuk membantu manajemen dalam menjalankan
perusahaan.
e.
Akuntansi Anggaran, berhubungan dengan penyusunan rencana pengeluaran
perusahaan dan membandingkannya dengan pengeluaran aktual.
f.
Akuntansi Perpajakan, mengkhususkan kegiatannya dalam penyiapan data yang
diperlukan untuk perhitungan pajak.
g.
Sistem Akuntansi, adalah bidang akuntansi yang mengkhususkan diri dalam
perencanaan dan pelaksanaan prosedur pengumpulan, serta pelaporan data
keuangan.
h.
Akuntansi Pemerintahaan. Adalah bidang akuntansi yang mengkhususkan diri
penyajian laporan transaksi yang dilakukan oleh pemerintah
i.
Akuntansi Pendidikan, berhubungan dengan kegiatan pengembangan dan penyebaran
pendidikan akuntansi.
3. Buatlah flowchart
yang menggambarkan sebuah arul system penggajian pada sebuah perusahaan?
Jawab :
Di atas tersaji flowchart penjualan
tunai. Agar karyawan tidak memiliki peluang untuk melakukan kecurangan (fraud),
maka sebaiknya penjualan tunai dilakukan oleh paling tidak 2 orang karyawan.
Karyawan pertama bertugas sebagai pramuniaga. Sedangkan karyawan kedua
bertanggung jawab untuk menerima kas dari pelanggan (kasir). Bagian pengambilan
barang dapat dirangkap oleh karyawan pertama.
Faktur penjualan tunai cukup dibuat
rangkap dua. Pramuniaga akan menyiapkan faktur dua lembar dan menyerahkan
faktur ke pelanggan. Pelanggan membawa faktur ke kasir dan membayar. Kasir
menerima kas, dan mencap lunas kedua lembar faktur. Kedua lembar faktur dibawa
oleh konsumen ke pramuniaga untuk mengambil barang. Pramuniaga mencap
"telah diambil" pada kedua faktur tersebut. Faktur lembar pertama
diserahkan ke konsumen sebagai bukti konsumen telah lunas membayar. Faktur
lembar kedua diarsip pramuniaga.
Sore hari, total faktur lembar kedua
dari penjualan sepanjang hari harusnya cocok dengan saldo kas yang ada di
tangan kasir. Total kas dan seluruh faktur akan diserahkan ke pemilik toko pada
saat tutup toko.
Apakah simbol-simbol flowchart di atas
terasa membingungkan? Silahkan kunjungi artikel tentang simbol flowchart.
Sumber :
http://sosio-ekonomi.blogspot.com/2013/03/akuntansi-sebagai-system-informasi.html,http://blogakuntansi.blogspot.com/search/label/contoh%20kasus,audit-analisis-sia.blogspot.com/2013/01/ silabus-audit, ml.scribd.com/doc/36912065/Audit- Manajemen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar