22 Tipe-Tepi Kepemimpinan 
Tipe Otokratik
Semua ilmuan yang berusaha memahami segi kepemimpinan otokratik 
mengatakan bahwa pemimpin yang tergolong otokratik dipandang sebagai 
karakteritik yang negatif.Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang
 otokratik adalah seseorang yang sangat egois. Seorang pemimpin yang 
otoriter akan menujukan sikap yang menonjolkan “keakuannya”,
Tipe Laissez Faire
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar 
dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari 
orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan 
organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus
 ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering
 intervensi
Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat di lingkungan masyarakat yang
 bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri 
utama masuarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang 
ditujukan oleh para anggiota masyarakat kepada orang tua atau seseorang 
yang dituakan. Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau 
panutan masyarakat. Biasanya tiokoh-toko adat, para ulama dan guru. 
Pemimpin ini sangat mengembangkan sikap kebersamaan.
Tipe Kepemimpinan Militeristik
Tipe kepemimpinan militeristik
 ini sangat mirip dengan tipe kepemimpinan otoriter. Adapun sifat-sifat 
dari tipe kepemimpinan militeristik adalah: (1) lebih banyak menggunakan
 sistem perintah/komando, keras dan sangat otoriter, kaku dan seringkali
 kurang bijaksana, (2) menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan, (3) 
sangat menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda-tanda 
kebesaran yang berlebihan, (4) menuntut adanya disiplin yang keras dan 
kaku dari bawahannya, (5) tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan 
kritikan-kritikan dari bawahannya, (6) komunikasi hanya berlangsung 
searah.
Tipe Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan 
bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi 
pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung jawab 
internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik. kekuatan 
kepemimpinan demokratis tidak terletak pada pemimpinnya akan tetapi 
terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok.
Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu, mau 
mendengarkan nasehat dan sugesti bawahan. Bersedia mengakui keahlian 
para spesialis dengan bidangnya masing-masing. Mampu memanfaatkan 
kapasitas setiap anggota seefektif mungkin pada saat-saat dan kondisi 
yang tepat.
sumber :  http://septianhputro.wordpress.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar